Wednesday 25 December 2019

SEJARAH PERJUANGAN UMAT ISLAM BANGSA INDONESIA


I. KELAHIRAN ISLAM DI INDONESIA (ABAD VII – XVIII)

Pada mulanya Islam masuk ke Indonesia adalah dari jalur perdagangan, dimana sepanjang pesisir pulau Sumatera waktu itu telah banyak di kunjungi oleh pedagang Arab, India dan Tiong Hoa. Mereka adalah para pedagang Muslim, maka selain hubungan perdagangan, perkawinan, kebudayaan juga tentunya terjalin hubungan Da’wah Islam. Perhubungan dagang mendatangkan kemakmuran dan selanjutnya perkembangan sosial budaya. Mulailah terbentuk kelompok-kelompok orang Islam, tentulah secara kecil-kecilan dan terserak. Namun sebelumnya, Nusantara kita terutama Sumatera juga menjadi jalur hubungan perkembangan Agama Hindu dan Budha antara India dan Tiong Hoa. Sumatera dan Malaya (kini Malaysia) merupakan daerah persinggahan penganjur-penganjur Hindu dan Budha, lalu menyusul pulau Jawa yang juga menjadi daerah subur Agama. Masyarakat Islam mulai terbentuk di beberapa tempat, terutama daerah pantai kemudian tersebar ke setiap pelosok. 

Kondisi Islam yang membudaya dalam kehidupan bangsa Indonesia, akhirnya melahirkan kerajaan Islam yang kuat dan sentausa di Pase (Aceh) yang bernama Samudra Pasai pada abad X sampai abad XIV (1444 M). Di masa-masa kerajaan ini , sementara itu di Timur Tengah sedang berkecamuk Perang Salib, salah satu tokohnya dari pihak Islam yang paling menonjol dan paling digandrungi Umat Islam ialah Sultan Salahuddin Al Ayyubi telah bermadzhabkan Safi’iyyah (Ahlussunnah Wal Jama’ah) telah mampu mempersatukan kembali kekuatan Umat Islam di Timur Tengah terutama di daerah Baghdadh yang ditandai oleh penyelenggaraan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang tujuannya adalah membangkitkan ghiroh yang mana kondisi Umat Islam pada saat itu nampak melemah daya juang dan kesatuannya. 

Pembaharuan ini membawa pengaruh kuat kemana-mana termasuk ke Indonesia sendiri, dimana kerajaan Pasai dan kerajaan sesudahnya seperti : Perlak, Demak, Mataram, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku hingga kerajaan-kerajaan kecil sesudahnya, semua mengikuti pola-pola kerajaan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi di Baghdadh (Timur Tengah). 

TAHUN 1399 M 

Pulau Jawa bahkan seluruh Nusantara telah di kuasai oleh kerajaan Majapahit (1292 – 1525 M) yang dasar negara dan masyarakatnya beragama Hindu dan Budha. Namun kerajaan ini mengalami kemunduran sepeninggalan Patihnya yang bernama Gajah Mada, yang semasa hidup dan kejayaannya pernah juga menaklukkan kerajaan Pasai namun gagal, malah kerajaan di Aceh ini tak pernah dikalahkan, maka perkembangan Islam pun berjalan terus yang kelanjutannya pada tahun ini Islam mulai masuk ke pulau Jawa daerah Timur dengan hadirnya seorang Ulama yang berkebangsaan Arab yang juga sebelumnya menetap di Pasai yang bernama Maulana Malik Ibrahim. Beliaulah Ulama dan Mubaligh pertama di Pulau Jawa tepatnya di Gresik dan beliau menetap selama 20 tahun dan juga orang menyebutnya sebagai Wali yang kemudian di ikuti oleh delapan tokoh lainnya hingga terkenal dengan julukan Wali Songo (9 Wali). 

Didalam perkembangan syi’arnya Wali Songo berpolakan ‘evolusi’ (berubah setahap demi setahap) seni budaya Hindu dan Budha tidak diusik melainkan disuntikan te tengahtengah budaya yang ada. Memang luwes dan mendapatkan sambutan yang terbuka dari masyarakat. Namun dampak negatifnya pertumbuhan Bid’ah dan Khurafat tumbuh subur dewasa itu hingga dewasa kini. Misi dan pergerakan Islam yang berhaluan Wali Songo terakhir dibawa oleh Kyai Mojo seorang Ulama dan tokoh masyarakat Jawa Tengah, beliau punya murid yang utama bernama Pangeran Diponegoro. Berbaurnya Risalah Islam dengan seni budaya Hindu dan Budha dapatlah dimaklumi karena masuknya Islam pertama kali ke bumi Nusantara (Indonesia) oleh para pedagang yang merangkap sebagai Mubaligh atau bisa 2 saja Mubaligh-mubaligh yang merangkap pedagang. Namun tetap kemurnian Islam dalam hal penyampaiannya harus oleh Ulama Islam yang sebenar-benarnya dan seutuhnya, sebagaimana oleh Rasullullah SAW, Ulama itu dinobatkan sebagai Warasatul An-biyya. 

TAHUN 1642 

Berkecamuknya Revolusi industri di dunia mendorong tiap-tiap negara-negara maju untuk mencari lahan pemasaran dan juga sumber bahan-bahan baku industri serta beberapa kebutuhan hidup yang tidak terdapat pada negaranya, maka tatkala di Indonesia apa yang diharapkan dalam skala yang melimpah ruah sehingga kepulauan Indonesia menjadi ajang perebutan oleh negara-negara yang sedang memperluas wilayah pemasarannya. Pada akhirnya Negara Belandalah yang dapat menguasai kepulauan Indonesia khususnya. Hal ini ditandai dengan lahirnya VOC tahun 1642; untuk memperlancar atau mempermudahkan expansi mereka, maka merekapun mengirim para ahli untuk menyelidiki ideologi, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan dan Agama.

Masih sangat panjang diuraikan
Silahkan Download FIlenya

No comments:

Post a Comment