Samurai adalah istilah untuk kasta prajurit dalam strata masyarakat Jepang. Samurai mulai eksis sekitar abad ke-12 ketika dua klan terkuat masa itu, Taira dan Minamoto saling bertempur. Ketika klan Minamoto mengalami kekalahan, mereka kemudian menyusun suatu basis pertahanan militer dan menyerang balik Klan Taira. Dibawah kekuasaan klan Minamoto inilah, The Japanese Shogunate atau sistem pemerintahan militer, yang di sebut Bakufu terbentuk. Hirarki di bawah shogun adalah daimyo.1 Daimyo adalahpenguasa lokal yang mungkin setara dengan Duke kalau di Eropa.Kaum samurai ini mengabdi kepada para daimyo. Ada juga istilah ronin, yaitu samurai tanpa tuan.
Latar
belakang munculnya golongan samurai ini di dasari karena para daimyo atau
tuan-tuan tanah menginginkan penjagaan militer yang lebih khusus untuk mereka
dalam menanggulangi adanya serangan-serangan yang tak terduga dari para petani
yang pada saat itu merasa tidak puas dengan kekuasaan yang di dapat para daimyo
sehingga seringkali mereka melakukan pemberontakan, akibatnya para daimyo
mempersenjatai keluarga dan para petaninya. Namun, pada akhirnya samurai tumbuh
menjadi satu golongan masyarakat tersendiri, berada di bawah daimyo dan diatas
kalangan petani.
Saat Ieyasu
Tokugawamengambil alih kekuasaan Jepang dari tangan Toyotomi Hideyoshi, dia
memindahkan ibukota dari Kyoto ke Edo dan selama masa bakufu, peran para
samurai sangatlah penting bagi keberlangsungan pemerintahan tersebut. Akan
tetapi, sepanjang masa pemerintahan Tokugawa, Jepang berada dalam keadaan damai
selama kurun waktu kurang lebih 265 tahun. Karena tidak ada perang, kaum
samurai menjadi tidak mempunyai pekerjaan. Walaupun beberapa kemudian bekerja
di sektor pelayanan umum, tapi pada dasarnya mereka adalah 'kaum penganggur' yang
harus di hidupi oleh kasta-kasta yang lain, yang notabene merupakan kasta yang
lebih rendah, yaitu para petani, pengrajin dan pedagang. Akibat dari hal
tersebut, para samurai yang terbiasa melakukan tugasnya dengan pedang menjadi
terlena dan mulai kehilangan semangat juang serta militansinya.1
Keadaan
Jepang bertambah mengkhawatirkan pada masa pasca Restorasi Meiji,
penandatanganan perjanjian pembukaan politik isolasi Jepang dengan pihak
asing ternyata tidak disetujui oleh semua pihak. Runtuhnya bakufu Edo yang
selama ini melindungi militer dan feodalisme Jepang membuat para elit samurai
merasa khawatir dengan “perkembangan zaman” dan masuknya pengaruh-pengaruh
asing sejak masa kedatangan Komodor Perry. Situasi di Jepang seperti ini sangat
berbahaya bagi sebuah pemerintah yang keamanannya tergantung kepada kesetiaan
samurai.
Dimasa-masa
akhir Tokugawa shogunate inilah lahir Saigo Takamori, anak seorang samurai
kelas rendah. Ketika dewasa dia mengabdi kepada Shimazu
1Sakamoto,
Taro. Jepang dulu dan sekarang, terjemahan oleh Sylvia Tiwon. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta. 1992.
nariakira seorang daimyo dari klan Satsuma. Dari Nariakira, Takamori
belajar tentang politik dan pemerintahan, yang berguna ketika kemudian dia ikut
memimpin persekutuan antara klan Satsuma dan Choshu untuk menggulingkan
kekuasaan Tokugawa dan mengembalikan kekuasaan ke tangan kaisar. Pengembalian
kekuasaan ke tangan kaisar, di kenal sebagai Meiji Restoration.
Era Meiji
mengawali era reformasi dari sistem feodal ke sistem modern. Termasuk
didalamnya memodern-kan tentara Jepang dengan sistem barat. Sosok kuat di balik
reformasi ini adalah Okubo Toshimichi.
Dia dan Saigo Takamori adalah kawan baik dan sama-sama berasal dari klan
Satsuma. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Meiji saat itu adalah
berusaha menghapuskan sistem feodal yang mengikat Jepang dengan cara meniadakan
golongan samurai beserta hak-hak istimewa yang mereka miliki. Kebijakan ini
tentu saja mendatangkan pro dan kontra di kalangan birokrasi yang mayoritas
merupakan golongan samurai.2 Takamori mendukung proses
reformasi sejak dari awal bahkan kemudian dia diangkat menduduki jabatan
penting di pemerintahan. Tetapi ketika hak-hak istimewa samurai di lupakan oleh
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan Meiji, terjadi perang batin,
antara loyal terhadap negara di satu pihak dan kaum samurai di pihak lain.
Kekecewaan
Saigo Takamori semakin memuncak ketika keinginannya untuk menaklukan daerah
Korea ditolak oleh pemerintah, karena kondisi negara
2Ibid
yang masih belum stabil.
Akibatnya, Takamori mengundurkan diri dari pemerintahan dan kembali ke daerah
asalnya di Kagoshima. Disana dia mendirikan sekolah untuk samurai dan para
samurai yang tidak puas dengan sistem pemerintahanpun mulai bergabung. Bujukan
dari unsatisfied samurai ini
membawa Takamori memimpin pemberontakan terhadap pemerintah. Peristiwa ini
tercatat sebagai The Satsuma Rebellion.
Pasukan Takamori kalah, dan mereka mundur kembali ke Kagoshima.
Dengan sisa
sekitar 300 samurai, mereka bertahan dengan bersembunyi didalam gua-gua di
bukit Shiroyama. Ketika jumlah pasukannya menyusut, karena kurangnya pasokan
makanan, amunisi dan juga karena kelelahan, Takamori sadar, bahwa dia telah
kalah.
Di pagi
hari tanggal 24 September 1877, sekelompok kecil samurai yang hanya mempunyai
pedang ditangan untuk bertahan, di hujani meriam oleh ribuan tentara
pemerintah. Namun akhirnya tubuh Takamori dan pengikutnya ditemukan dalam
keadaan terpenggal kepalanya. Mereka telah melakukan seppuku atau bunuh diri dengan jalan seorang samurai daripada
tertangkap sebagai seorang pemberontak.
Pemberontakan
yang dilakukan kaum samurai inilah yang membuat pemerintah Meiji berhasrat
melakukan modernisasi terutama dalam masalah persenjataan militer. Akan tetapi,
akhirnya pemerintah Jepang menyadari, bahwa modernisasi yang membabi buta
tanpa memperhitungkan budaya dan tradisi mereka yang sudah mendarah daging juga
tidak akan membawa kemajuan yang berarti bagi negaranya. Sehingga mereka
berupaya untuk melakukan modernisasi tanpa harus menghilangkan tradisi atau
budaya yangmereka miliki.
Melihat
dari perjalanan sejarah mereka ini, sungguh bisa dipahami jika Jepang saat ini
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Jadi, karena mereka
menyeimbangkan antara budaya dan modernisasi. Semangat bushido yang di adopsi
dari para samurai dipadukan dengan kemajuan, menjadikan Jepang sebuah negara
yang mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan kata lain, dengan menunggangi
budaya mereka bisa mencapai modernisasi dan semua itu tidak lepas dari peranan
para samurai-samurai dengan semangat bushido-nya.
No comments:
Post a Comment